Konsep Pendidikan Multikultural di Sekolah Islam di Denpasar: Perpektif Teoritis, Filosofis dan Praktis
DOI:
https://doi.org/10.32923/64reng33Keywords:
Pendidikan; Multikultural; Sekolah IslamAbstract
Pendidikan multikultural di Bali menjadi perhatian karena karakter sosialnya yang unik, yakni dominasi budaya Hindu dengan komunitas Muslim yang signifikan. Pendidikan multikultural dipahami sebagai pendekatan yang menekankan penghargaan terhadap keragaman budaya, agama, dan tradisi melalui kurikulum inklusif, pembelajaran adil, dan budaya sekolah yang menghormati perbedaan. Secara teoritis, pendidikan multikultural berpijak pada paradigma progresivisme, humanisme, konstruktivisme sosial, serta nilai-nilai Islam yang menekankan saling menghormati dan rahmatan lil ‘alamin. Secara empiris, sekolah Islam di Bali menghadapi tantangan dan peluang karena berada dalam masyarakat heterogen yang menuntut dialog, toleransi, dan kolaborasi lintas budaya. Implementasi dilakukan melalui integrasi nilai toleransi dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam, peningkatan kompetensi guru, penguatan budaya sekolah nondiskriminatif, kegiatan lintas agama dan budaya, serta kerja sama dengan masyarakat lokal. Temuan menunjukkan bahwa pendidikan multikultural memperkuat identitas Islam moderat, membangun harmoni sosial, dan memperkaya pengalaman belajar peserta didik dalam masyarakat yang beragam





