Implementasi Pendidikan Islam Berbasis Segregasi Gender di Mas Simbang Kulon Pekalongan
DOI:
https://doi.org/10.32923/1v2ebc52Keywords:
Gender, Madrasah Aliyah, Model Segregasi, Pendidikan IslamAbstract
Pendidikan Islam berbasis segregasi gender menjadi strategi untuk membentuk karakter dan akhlak mulia peserta didik sesuai nilai-nilai syariat Islam. Artikel ini bertujuan mengkaji implementasi pendidikan Islam berbasis segregasi gender di Madrasah Aliyah Salafiyah (MAS) Simbang Kulon Pekalongan, dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pembentukan akhlak mulia. Artikel ditulis dengan menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, melibatkan ketua yayasan, kepala madrasah, guru, alumni, dan siswa sebagai informan. Data dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman, mencakup reduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa segregasi gender di MAS Simbang Kulon, yang diterapkan dalam bentuk single sex education (SSE) yang dimulai sejak berdirinya yayasan. Pada penerapannya, model ini efektif meningkatkan konsentrasi belajar, prestasi akademik, dan perilaku sesuai norma Islam, meskipun menghadapi tantangan seperti potensi penurunan kualitas belajar akibat kurangnya interaksi antar gender. Langkah preventif, seperti motivasi belajar dan disiplin ketat kemudian diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Penguatan model pendidikan berbasis segregasi gender dapat menjadi solusi kontekstual untuk menjaga nilai-nilai Islam sambil memenuhi standar pendidikan nasional, serta memberikan acuan bagi lembaga pendidikan lain dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang relevan.




